,,helo,, saya masih mencoba mengutak-atik blog ini. dari pada saya menulis hal yang tidak bermanfaat dan menghabiskan banyak pena juga kertas. alangkah baiknya aku mencoba mencorat-coret blog ini,,,:)
Ini hanya sebuah cerita tentang sesuatu hal yang sangat ingin aku bagi. tentang hal yang slalu di alami, di ceritakan dan dirasakan oleh semua orang juga termasuk saya sendiri. Yaitu cinta, persahabatan, kejujuran, kebohongan, kepolosan, prasangka dan masih banyak sekali.
semuanya selalu berawal dari kepolosan dan ingin mencari tahu sesuatu hal yang baru. saya sering mendengar dari sesepuh juga dari sebagian orang bahwa "hidup itu pilihan". saya sendiri kadang suka bahkan sering berfikir, kapan saya memilih hidup seperti ini. Ga semuanya peribahasa orang jaman dulu itu selalu benar. Dan disini saya ingin menceritakan tentang kehidupan seorang perempuan. Dan sebagian kisah yang akan saya ceritakan ini, bukan hal yang tidak mungkin, sedikitnya saya atau kalian alami sendiri.
Dikisahkan ada seorang anak yang bernama Luna. Dia adalah anak bungsu dari ketiga saudara perempuannya, yang masing-masing bernama Nona dan Inal. Ayah dan ibu mereka bernama Juno dan Ema. Mereka hidup dalam sebuah rumah yang asri, dengan halaman depan rumah yang luas. Kehidupan mereka oleh orang-orang yang ada di sekitar rumah, terlihat kehidupan yang mewah, nyaman, punya banyak mainan, baju yang bagus, pekerjaan yang lancar. Semua itu yang terlihat, tapi bukan itu yang sesungguhnya hal yang di alami oleh keluarga itu. setiap hari ayah dan ibu sibuk sekali dirumah mengurus pekerjaan mereka masing-masing. karena sang ayah membuka usaha wiraswasta di rumahnya dan menggaji banyak karyawan. usaha ayah ada di bidang tekstil. tak jarang mereka jarang memerhatikan anak-anaknya. akan tetapi setiap kemauan sang anak seperti mainan, uang jajan selalu terpenuhi. ayah dan ibu berusaha keras agar anak-anaknya tidak mengalami kekurangan apapun. tapi satu hal yang mereka tak sadari. sesungguhnya mereka butuh kasih sayang dan perhatian yang besar dari kedua orang tuanya. tak heran jikalau sibungsu luna lebih sering menghabiskan waktu untuk bermain di rumah mertua dari pamannya, di rumah paman atau bibinya. jarang sekali dia ada di rumah. selain itu inal dan nona pun turut serta jarang dirumah, mereka lebih suka menghabiskan banyak waktu untuk bermain bersama teman sekolah mereka. luna tak jarang saat bermain bersama teman sebayanya selalu di anggap anak bawang, karena apa?, karena luna anak orang kaya dan ayahnya terkenal galak sekali (=,=).
luna masih belum mengerti akan hal itu, bahkan mueah dan mahal saja ia tidak bisa membedakannya. luna pun sangat manja bahkan dia sering tak masuk sekolah karena malas, tapi ayah dan ibu cuek saja,,,hmmmmm,,,,(~,~). Bahkan sampai ditengok oleh gurunya di sekolah, dia malah sedang asik bermain dirumah. ckckkckc,,,di sekolah pun luna tidak mempunyai prestasi apapun, teman pun dia hanya mempunyai seorang teman yang setia mendampinginya. namanya Dona, dia teman sejak TK luna bahkan SD pun masih suka bersama. namun sampai luna pindah sekolah SD, luna dan dona jarang sekali bersama. luna pikir sahabat sejatinya adalah dona dan ia terus tanamkan itu di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. singkat cerita luna kini sudah menginjak kelas 6 SD, tapi dia sama sekali tidak punya teman di lingkungan rumahnya kecuali dona. namun ia sering malu jika harus bermain dengan dona. ia takut dona sedang sibuk dengan teman-temannya, atau sedang sibuk membantu ibunya berdagang. ayah dona adalah seorang pedagang gorengan. ayah dan ibunya selalu sibuk untuk berdagang, tak jarang dona sering ditinggal dengan adiknya rio dirumah.
Lalu saat menjelang bulan Ramadhan, entah ada mukjizat apa, dona mengajak luna untuk berangkat terawih bersama. dalam hati luna teriak kegirangan, karena sesungguhnya dia tak pernah merasakan terawih bersama teman di masjid. ia lebih biasa menghabiskan waktunya untuk sholat terawih dan nonton tv di rumah saja.
saat itu ternyata semuanya baru dimulai. saat di masjid, bukannya mereka sholat terawih dengan khusyuk. mereka malahan bekal makanan kecil, untuk dimakan saat sholat terawih. *dasar anak-anak*
bukannya hanya itu luna malah tambah merasa gembira karena ia mendapat teman baru, yaitu Nana,Reni, dan Galih. mereka jadi sering bersama. baik di siang hari maupun di malam hari. haus dan lapar saat puasa pun tak mereka rasakan. karena kegembiraan kebersamaan mereka. lalu kembali saat terawih, luna mendapatkan salam cinta dari anak laki-laki. namanya juga anak SD yang baru mengalami hal itu, dia sangat senang dan bahkan sampai tak bisa tidur, ingin tahu siapa orang yang memberikannya salam itu. ternyata di balik semuanya teman-teman luna ikut campur tangan. hhhha,,,bodor nyaaa,,,,dasar anak kecil. mereka mencomblangkan luna pada Peter. Dia adalah anak saudagar yang tersohor karena kebaikan ibunya, yang belakangan baru diketahui,,sang ibu itu ternyata,,,,,ibu tiri.
yang paling mendukung semua aksi cinta monyet ini adalah Reni. dia yang paling banyak mengambil alih dalam urusan combang *ckckkc calon mak comblak profesional*
ehem tiba di saatnya peter dan luna berkenalan. hhha sebenarnya luna malu-malu, coz itu baru pertama kalinya dia kenalan dengan cowok hhiii,,,,dasar anak kecil. pada saat itu peter duduk di bangku SMP. teman-teman luna banyak yang membujuknya agar menerima cinta peter, luna tanpa pikir panjang menerima cinta peter.
pacaran yang kayak anak kecil, cuma jalan kaki ga jelas, sambil ngomong tersipu malu, dengan gaya tak jelas hhha,,,,kucell abis.
eh ternyata luna banyak di sukai teman-teman peter, so secara gitu, body yang putih, langsing, sexy, cantik dan baik. mmm tak heran kalau peter terus mematai luna, karena takut luna di ambil orang. luna si polos sih cuek-cuek aja, malah ga da sama sekali terpikirkan olehnya kalau dia banyak yang naksir. mmmm....sampai-sampai peter berkelahi dengan temannya gara-gara dia coba ngedeketin luna. sebenernya peter sangat tak pantas buat luna yang sangat miss perfect itu,,tapi ya mau apa lagi,,hheu cinta pertama dengan terpaksa di berikan pada peter hhheu.